Ini bukan tutorial untuk dual booting, melainkan pengalaman untuk jaga - jaga dalam membuat full linux atau dual booting.
sebelumnya saya adalah pengguna OS full linux, setelah berjalan hampir 6 bulan-an, tiba juga akhirnya ingin coba-coba game online di warnet, yang otomatis warnet pakai windows...
alhasil keinginan maen game di laptop sendiri tercipta... googling cari googling game bisa running di linux dengan wine. telusur-telusur akhirnya bisa maen game di linux dengan emulator wine... tapi berhubung wine hanyalah emulator jadinya sangat berat maen gamenya... telusur-telusur akhirnya ketemu masalah spek laptop kurang...T_T..
jadinya, daripada upgrade hardware mending install windows... jadikan dual booting. sebelum install saya mengerti pasti nanti system dari linux tidak dapat dibaca setelah install windows, googling lagi cara repair bootloader gampang dan kira2 mudah. akhirnya putuskan untuk install OS windows. eh tanpa di sangka dan diduga, setelah instalasi windows, tidak bisa repair bootloader. sebab, sebelumnya saya hanya pake satu OS(full linux), jadi tidak ada bootloader. alhasil 3 jam googling-googling rupanya repair bootloader hanya bisa jika bootloader sendiri pernah dibuat sebelumnya... jadi dalam kasus ini saya belum punya bootloader.
~_~!
pernyelesain...
karena kita tidak bisa masuk ke linux, agar kita tidak kehilangan data dari file-file di linux, maka kita buat partisi baru dilinux untuk install linux(partisi baru).
setelah install linux, baru file-file dari OS linux pertama dapat dibaca di linux kedua....
untung:
file di linux pertama tidak hilang.
punya grubloader..
pengalaman...
rugi:
sama aja inul...
mbulet...:)
kesimpulan:
seandainya memang benar masih belum sepenuhnya meninggalkan windows lebih baik dual booting aja...jangan sok-sok-an full linux. bisa berakibat seperti saya...capek.~_~!
thank's,,,
...::nazala::...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar